Minggu, 13 November 2011

Ayah, aku merindukanmu

ayah...
aku pernah tersenyum untukmu
aku pernah menangis dipelukanmu
waktu it, hidup seperti memihakku

ayah...
hari itu datang padaku
segalanya berubah dalam langkah kematiannya
aku tahu hidupku akan hancur

ayah...
kau sata satunya yang bisa ku jadikan tempat bersandar saat itu
tetapi saat itu kehidupankupun berubah
perasaanmu, sakiapmu perlahan berbeda

ayah...
aku menunggu kau kembali selama ini
aku berusaha mengerti, dan berusaha tegar
aku selalu menutup mataku, untuk kenyataan ini

mungkin aku terlihat naif...
tapi air mata ini tak bisa kubendung dibalik topeng ini
tak ada lagi tempat untuk menahan setiap air mata ini
karna, aku semakin sadar, tubuh ini semakin rapuh

ayah...
pernah kau tanya aku, apakah aku sanggup dengan kenyataan ini?
ketika aku melihat keluarga mereka yang sempurna
aku melihat keluargaku yang semakin hancur dihitung waktu

sekali lagi aku berharap...
bukan untuk keluargaku yang hancur
tetapi untuk melihatmu berubah
ayah, karna aku sadar seseorang akan berubah untuk kenyataan itu sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar